Selasa, 12 November 2013

NIKEL LATERIT

A.    Menurut Evan (1993) dan Rose (1979) endapan Ni merupakan residual.
B.    Menurut Charlet F Part (1964) Ni bias residual maupun tercuci dan terbawa aliran air
C.    Menurut Ahmad Prijono (1977), pada pembentukan garnierite (Nickel bearing) Ni terlarut  dan terbawa aliran air.
D.    Menurut Ollier (1969) selain struktur dan komposisi batuan, juga tergantung pada :



1. Ukuran Kristal, semakin besar ukuran kristalnya semakin resisten dibandingkan dengan ukuran kristal           yang lebih kecil karena ukuran kristal yang besar mempunyai permukaan kristal yang lebih luas.
2. Bentuk kristal, bentuk kristal yang membulat akan lebih resisten
3. Ke – euhedral – an, semakin sempurna (euhedral) akan semakin resisten.
4. Akses agen pelapukan, semakin banyak agen semakin besar tingkat pelapukan.
Pelapukan terdiri dari 2 macam :
Ø       Pelapukan mekanis disebut juga disintegrasi batuan dengan cirri - ciri
-          Perubahan suhu kontras
-          Penekanan tektonik dan akar tumbuhan
Ø         Pelapukan kimia
-          Pelarutan → larutan kimia
-        Redoks → pembentukan mineral : reaksi oksida mis : oksida FeO dan reaksi air, mis : hidroks garnierite.
-          Hidasi → penyerapan molekul air oleh mineral
-          Karbonasi → pembentukan asam bikarbonat
-          Hidrolisis → reaksi antara mineral dan air
-          Desilikasi → perombakan silikasi

E.       Menurut Waheed Ahmad (2002) :
Faktor yang mempengaruhi pelapukan kimia adalah :


1. Stabilitas dari mineral
    Tergantung pada stuktur kristal dan titik didih kristal, semakin banyak stuktur kristal dan semakin rendah       titik didih suatu kristal semakin mudah kristal untuk lapuk.

2. Kondisi asam dan basa
    Keadaan asam dan basa mempengaruhi terlarutnya suatu material terhadap watertabel

3. Lingkungan potensi redoks

4. Angka pemecahan material terlarut
    Tergantung pada : Relativitas oksida terlarut dalam air, penambahan air yang bergerak dari suatu system,        presentasi belahan, pecahan kristal dan porositas batuan.

5. Ukuran butir dan struktur batuan
    Semakin besar ukuran butir suatu batuan semakin resisten dibandingkan dengan ukuran butir yang lebih         kecil karena ukuran butir yang besar mempunyai permukaan butir yang lebih luas. Sedangkan struktur           batuan seperti kekar,sesar dan belahan memudahkan pelapukan pada batuan.


6. Iklim
Iklim sangat berpengaruh terhadap pelapukan, factor yang iklim terdiri dari :
·         Hujan : mengontrol kelembab reaksi kimia dan air dalam pelarutan material hujan yang merata dan perlahan lebih efktif dibandingkan hujan yang deras.
·         Temperature : berdasarkan hokum Van’t Hoff setiap penambahan 10oC suhu mengakibatkan pelapukan 2-3 kali lebih cepat, sehingga pada iklim yang tropis pelapukan kimia dan pencucian lebih cepat 20-40 kali pada iklim lain.
·         Vegetasi : akumulasi ekstensif dari material organic pada lingkungan tropis mempengaruhi rendahnya PH pada perkolasi air.
·         Iklim lembab : menghasilkan pembilasan yang baik dan konstan terhadap magnesia dan silica dari laterisasi dan tidak baik pada pada formasi smectit/lempung nontronite.
·         Iklim basah : sangat berperan dalam pembilasan dari silica dan magnesium dari system. Dimana presentasenya mempengaruhi terbentuknya smectit/lempung nontronite.
7. Topografi
Topografi sangat berpengaruh terhadap factor dibawah ini :
·         Run off dari air hujan terhadap absorpsi air hujan kedalam profil batuan. (pada lereng yang curam mengakibatkan air yang mengalir tidak mudah merembes kebawah sehingga terjadi pelapukan fisik yang akan mendukung pelapukan kimia terjadi).
·         Sub-surface drainage dan perubahan material terlarut (daerah yang tinggi menghasilkan aliran yang baik daripada daerah yang datar).
·         Erosi pada produk pelapukan (angka erosi yang tinggi selalu menyediakan permukaan yang baru untuk dilapukkan secara kimia, slope < 20o sangat baik unutk erosi pada laterit).

8. Waktu
Waktu atau durasi yang lama adalah elemen yang penting dalam formasi nikel laterit. Walaupun waktu tidak bekerja apapun terhadap batuan terhadap pencucian kimia tetapi waktu bekerja pada proses pencucian kimia dan pengkayaan supergen untuk mencapai level yang standar.
9. Peran dari water table
Tinggi rendahnya water table tergantung pada topografinya. Factor ini juga tergantung pada air hujan, karakteristik slope pada topografi, dan porosity dan permeabilitas batuan.
Water table yang tinggi mengisi ruangan yang kosong dan tidak mempengaruhi oksigen untuk mencapai permukaan mineral yang baru. Ini juga mencairkan pengaruh dari keasaman perkolasi air dari atas. Efek dari tingginya water table adalah mereduksi zona oksidasi dari massa batuan.
Water table yang rendah mengakses oksigen dengan baik dan memperluaszona oksidasi . juga menciptakan zona pencucian yang tipis sebelum elemen supergen terendapkan.
Fluktuasi water table sangat menguntungkan untuk pencucian material terlarut dan mengontrol mekanisme pengkayaan supergen.

10. Peran dari komposisi batuan asal
Menurut Batemen (1942)
-          Endapan nikel ada 2 yaitu nikel silikat yang berasal dari pelapukan ultrabasa dan nikel sulfide hasil injeksi magma.
-          Pembentukan lateritik dikarenakan adanya iklim tropis dan subtropics dikarenakan hal itu dicirikan adanya musim kering (dry season) dan musim penghujan (wet season). Umumnya banyak vegetasi dan material organic.

Menurut Suratman (2000)
Endapan nikel laterit berhubngan langsung dengan mineral olivine atau secara tidak langsung dari pelapukan serpentin yang menggantikan olivine batuan terserpentinisasi.
Menurut Kitarsky
Nikel murni mempunyai warna putih keperakan dan berkilap meral dan mempunyai kekerasan 3.8, lunak dan mudah dibentuk

Menurut Woffer (1976)
Berdasarkan komposisi bijih dibedakan 2 :
-          Nicklferous Iron Laterites : Fe >>> (45%-55%), Ni <<< (0.9%-1.5%) dengan Ni yang terkait dalam mineral Geothit dan Limonit, mineral ini umumnya terbentuk pada batuan terserpentinisasi.
-          Nikel Silikat Laterites : Fe >> (30%), Ni < (1.5%) dengan Ni terikat pada garnierite.

Menurut Waheed Ahmad (2002)
Formasi Olivine
-          Anggota dari Olivine group sangat penting dalam dasar klasifikasi mineral dan batuan ultrabasa.
-          Batuan basa dan ultrabasa secara umum terdiri dari olivine (Mg). olivine (Fe) ditemukan dalam beberapa batuan alkali dan sediment kaya akan besi yang termetamorfosa.
-          Olivine adalah mineral mafic utama pada kristalisasi dari magma dasar.
-          Forsterite melelh pada temperature 1890oC dan fayalite melelh pada temperature 1205oC.

Menurut Golithtly (1979) dalam Suratman (2000)
zonasi profit laterit dibagi menjadi 4, yaitu :
-          Zona limonite overburden (LO)
Zona ini terletak paling atas dari profil dan sangat dipengaruhi oleh aktivitas permukaan yang kuat. Tersusun oleh humus dan limonit. Mineral – mineral penyusunnya geothit, hematite, tremolit dan mineral – mineral lainnya yang terbentuk pada kondisi asam dekat permukaan dengan relief relative datar.
Secara umum material-material penyusun zona ini berukuran halus (lempung - lanau), sering dijumpai mineral stabil seperti spinel, magnetit, dan kromit.

-          Zona medium grade limonite (MGL)
Zona ini mempunyai sifat fisik tidak jauh dari zona limonite. Teksture sisa batuan induk mulai dapat dikenal dengan hadirnya fragmen batuan induk, yaitu peridotit atau serpentinit. Rata – rata berukuran antara 1-2 cm dalam jumlah sedikit. Ukuran material penyusun berkisar antara lempung – pasir halus. Ketebalan zona ini berkisar antara 0-6 meter. Umumnya singkapan zona ini terdapat pada lereng bukit yang ralatif datar. Mineralisasi sama dengan zona limonit dan zona saprolit, yang membedakan adalah hadirnya kuarsa, lithiopirit, dan opal.


-          Zona Saprolit
Zona ini merupakan zona bijih, tersusun atas fragmen – fragmen batuan induk yang teralterasi, sehingga penyusunan, tekstur dan struktur batuan dapat dikenali.
Zona ini dibagi lagi menjadi 3 bagian :
·         Mineral –mineral supergen urat
Terdiri dari mineral – mineral garnierite, kuarsa, asbolit, magnesit.
·         Mineral – mineral primer terlapukan
Adalah serpentin mengandung nikel – besi sepertin, magnetit, nickelliferous chlorite (schuscardite)
·         Produk pelapukan tahap awal
Limonit nicklleferous + mineral residu batuan induk tidak teralterasi.

-          Zona bedrock
Berada paling bawah dari profil laterit. Batuan induk ini merupakan batuan yang masih segar dengan pengaruh proses – proses pelapukan sangat kecil. Batuan induk umumnya berupa peridotit, serpentinit atau peridotit terserpentinisasi.

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa - Hollywood, FL - JetBlue
    Borgata Hotel Casino & 제천 출장샵 Spa 김해 출장마사지 Hollywood, 아산 출장안마 FL - JetBlue 남양주 출장샵 Rewards member benefits and up to $400 in casino 순천 출장샵 credits for use with

    BalasHapus