B. Menurut Charlet F Part (1964) Ni bias residual maupun tercuci dan
terbawa aliran air
C. Menurut Ahmad Prijono (1977), pada pembentukan garnierite (Nickel
bearing) Ni terlarut dan terbawa aliran air.
D. Menurut Ollier (1969) selain struktur dan komposisi batuan, juga
tergantung pada :
1. Ukuran Kristal, semakin besar ukuran kristalnya semakin resisten dibandingkan dengan ukuran kristal yang lebih kecil karena ukuran kristal yang besar mempunyai permukaan kristal yang lebih luas.
2. Bentuk kristal, bentuk kristal yang membulat akan lebih resisten
3. Ke – euhedral – an, semakin sempurna (euhedral) akan semakin resisten.
4. Akses agen pelapukan, semakin banyak agen semakin besar tingkat pelapukan.
1. Stabilitas dari mineral
Tergantung pada stuktur kristal dan titik didih kristal, semakin banyak stuktur kristal dan semakin rendah titik didih suatu kristal semakin mudah kristal untuk lapuk.
2. Kondisi asam dan basa
Keadaan asam dan basa mempengaruhi terlarutnya suatu material terhadap watertabel
3. Lingkungan potensi redoks
3. Ke – euhedral – an, semakin sempurna (euhedral) akan semakin resisten.
4. Akses agen pelapukan, semakin banyak agen semakin besar tingkat pelapukan.
Pelapukan terdiri
dari 2 macam :
Ø Pelapukan mekanis disebut juga disintegrasi batuan dengan cirri - ciri
-
Perubahan suhu
kontras
-
Penekanan tektonik
dan akar tumbuhan
Ø Pelapukan kimia
-
Pelarutan → larutan
kimia
- Redoks →
pembentukan mineral : reaksi oksida mis : oksida FeO dan reaksi air, mis :
hidroks garnierite.
-
Hidasi → penyerapan
molekul air oleh mineral
-
Karbonasi →
pembentukan asam bikarbonat
-
Hidrolisis → reaksi
antara mineral dan air
-
Desilikasi →
perombakan silikasi
E.
Menurut Waheed Ahmad (2002) :
Faktor yang
mempengaruhi pelapukan kimia adalah :
1. Stabilitas dari mineral
Tergantung pada stuktur kristal dan titik didih kristal, semakin banyak stuktur kristal dan semakin rendah titik didih suatu kristal semakin mudah kristal untuk lapuk.
2. Kondisi asam dan basa
Keadaan asam dan basa mempengaruhi terlarutnya suatu material terhadap watertabel
3. Lingkungan potensi redoks
4. Angka pemecahan material terlarut
Tergantung pada : Relativitas oksida terlarut dalam air, penambahan air yang bergerak dari suatu system, presentasi belahan, pecahan kristal dan porositas batuan.
5. Ukuran butir dan struktur batuan
Semakin besar ukuran butir suatu batuan semakin resisten dibandingkan dengan ukuran butir yang lebih kecil karena ukuran butir yang besar mempunyai permukaan butir yang lebih luas. Sedangkan struktur batuan seperti kekar,sesar dan belahan memudahkan pelapukan pada batuan.
6. Iklim
Iklim sangat berpengaruh terhadap pelapukan, factor yang iklim terdiri
dari :
·
Hujan : mengontrol
kelembab reaksi kimia dan air dalam pelarutan material hujan yang merata dan
perlahan lebih efktif dibandingkan hujan yang deras.
·
Temperature :
berdasarkan hokum Van’t Hoff setiap penambahan 10oC suhu mengakibatkan
pelapukan 2-3 kali lebih cepat, sehingga pada iklim yang tropis pelapukan kimia
dan pencucian lebih cepat 20-40 kali pada iklim lain.
·
Vegetasi :
akumulasi ekstensif dari material organic pada lingkungan tropis mempengaruhi
rendahnya PH pada perkolasi air.
·
Iklim lembab :
menghasilkan pembilasan yang baik dan konstan terhadap magnesia dan silica dari
laterisasi dan tidak baik pada pada formasi smectit/lempung nontronite.
·
Iklim basah :
sangat berperan dalam pembilasan dari silica dan magnesium dari system. Dimana
presentasenya mempengaruhi terbentuknya smectit/lempung nontronite.
7. Topografi
Topografi sangat berpengaruh terhadap factor dibawah ini :
·
Run off dari air
hujan terhadap absorpsi air hujan kedalam profil batuan. (pada lereng yang
curam mengakibatkan air yang mengalir tidak mudah merembes kebawah sehingga
terjadi pelapukan fisik yang akan mendukung pelapukan kimia terjadi).
·
Sub-surface
drainage dan perubahan material terlarut (daerah yang tinggi menghasilkan
aliran yang baik daripada daerah yang datar).
·
Erosi pada produk
pelapukan (angka erosi yang tinggi selalu menyediakan permukaan yang baru untuk
dilapukkan secara kimia, slope < 20o sangat baik unutk erosi pada laterit).
Waktu atau durasi
yang lama adalah elemen yang penting dalam formasi nikel laterit. Walaupun
waktu tidak bekerja apapun terhadap batuan terhadap pencucian kimia tetapi
waktu bekerja pada proses pencucian kimia dan pengkayaan supergen untuk
mencapai level yang standar.
9. Peran dari water table
Tinggi rendahnya
water table tergantung pada topografinya. Factor ini juga tergantung pada air
hujan, karakteristik slope pada topografi, dan porosity dan permeabilitas
batuan.
Water table yang
tinggi mengisi ruangan yang kosong dan tidak mempengaruhi oksigen untuk
mencapai permukaan mineral yang baru. Ini juga mencairkan pengaruh dari
keasaman perkolasi air dari atas. Efek dari tingginya water table adalah
mereduksi zona oksidasi dari massa batuan.
Water table yang
rendah mengakses oksigen dengan baik dan memperluaszona oksidasi . juga
menciptakan zona pencucian yang tipis sebelum elemen supergen terendapkan.
Fluktuasi water
table sangat menguntungkan untuk pencucian material terlarut dan mengontrol
mekanisme pengkayaan supergen.
Menurut Batemen (1942)
-
Endapan nikel ada 2
yaitu nikel silikat yang berasal dari pelapukan ultrabasa dan nikel sulfide
hasil injeksi magma.
-
Pembentukan
lateritik dikarenakan adanya iklim tropis dan subtropics dikarenakan hal itu
dicirikan adanya musim kering (dry season) dan musim penghujan (wet season).
Umumnya banyak vegetasi dan material organic.
Menurut Suratman (2000)
Endapan nikel
laterit berhubngan langsung dengan mineral olivine atau secara tidak langsung
dari pelapukan serpentin yang menggantikan olivine batuan terserpentinisasi.
Menurut Kitarsky
Nikel murni
mempunyai warna putih keperakan dan berkilap meral dan mempunyai kekerasan 3.8,
lunak dan mudah dibentuk
Menurut Woffer (1976)
Berdasarkan
komposisi bijih dibedakan 2 :
-
Nicklferous Iron
Laterites : Fe >>> (45%-55%), Ni <<< (0.9%-1.5%) dengan Ni
yang terkait dalam mineral Geothit dan Limonit, mineral ini umumnya terbentuk
pada batuan terserpentinisasi.
-
Nikel Silikat
Laterites : Fe >> (30%), Ni < (1.5%) dengan Ni terikat pada
garnierite.
Menurut Waheed Ahmad (2002)
Formasi Olivine
-
Anggota dari
Olivine group sangat penting dalam dasar klasifikasi mineral dan batuan
ultrabasa.
-
Batuan basa dan
ultrabasa secara umum terdiri dari olivine (Mg). olivine (Fe) ditemukan dalam
beberapa batuan alkali dan sediment kaya akan besi yang termetamorfosa.
-
Olivine adalah
mineral mafic utama pada kristalisasi dari magma dasar.
-
Forsterite melelh
pada temperature 1890oC dan fayalite melelh pada temperature 1205oC.
Menurut Golithtly
(1979) dalam Suratman (2000)
zonasi profit
laterit dibagi menjadi 4, yaitu :
-
Zona limonite overburden (LO)
Zona ini terletak
paling atas dari profil dan sangat dipengaruhi oleh aktivitas permukaan yang
kuat. Tersusun oleh humus dan limonit. Mineral – mineral penyusunnya geothit,
hematite, tremolit dan mineral – mineral lainnya yang terbentuk pada kondisi
asam dekat permukaan dengan relief relative datar.
Secara umum
material-material penyusun zona ini berukuran halus (lempung - lanau), sering
dijumpai mineral stabil seperti spinel, magnetit, dan kromit.
-
Zona medium grade limonite (MGL)
Zona ini mempunyai
sifat fisik tidak jauh dari zona limonite. Teksture sisa batuan induk mulai
dapat dikenal dengan hadirnya fragmen batuan induk, yaitu peridotit atau
serpentinit. Rata – rata berukuran antara 1-2 cm dalam jumlah sedikit. Ukuran
material penyusun berkisar antara lempung – pasir halus. Ketebalan zona ini
berkisar antara 0-6 meter. Umumnya singkapan zona ini terdapat pada lereng
bukit yang ralatif datar. Mineralisasi sama dengan zona limonit dan zona
saprolit, yang membedakan adalah hadirnya kuarsa, lithiopirit, dan opal.
-
Zona Saprolit
Zona ini merupakan
zona bijih, tersusun atas fragmen – fragmen batuan induk yang teralterasi,
sehingga penyusunan, tekstur dan struktur batuan dapat dikenali.
Zona ini
dibagi lagi menjadi 3 bagian :
·
Mineral –mineral supergen
urat
Terdiri
dari mineral – mineral garnierite, kuarsa, asbolit, magnesit.
·
Mineral – mineral
primer terlapukan
Adalah serpentin
mengandung nikel – besi sepertin, magnetit, nickelliferous chlorite
(schuscardite)
·
Produk pelapukan
tahap awal
Limonit nicklleferous
+ mineral residu batuan induk tidak teralterasi.
-
Zona bedrock
Berada paling bawah
dari profil laterit. Batuan induk ini merupakan batuan yang masih segar dengan
pengaruh proses – proses pelapukan sangat kecil. Batuan induk umumnya berupa
peridotit, serpentinit atau peridotit terserpentinisasi.
Borgata Hotel Casino & Spa - Hollywood, FL - JetBlue
BalasHapusBorgata Hotel Casino & 제천 출장샵 Spa 김해 출장마사지 Hollywood, 아산 출장안마 FL - JetBlue 남양주 출장샵 Rewards member benefits and up to $400 in casino 순천 출장샵 credits for use with